Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 19 Februari 2013

Taman Rumah Minimalis

Untuk sebuah taman minimalis yang biasanya berada di lahan sempit, tak semua tanaman dan ornamen pantas diletakkan di sana. ”Salah memilih, lahan yang sudah sempit akan terlihat semakin sempit,” 

Untuk membuat taman minimalis, ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan. Bangunan gaya minimalis umumnya bertingkat dengan bentuk kotak atau geometris. Bentuk ini menyembulkan kesan tegas dan kaku. Dengan kehadiran taman diharapkan bisa mengurangi kesan kaku tersebut.

Taman minimalis sebaiknya menonjolkan aksen natural dengan material yang tidak terlalu banyak, terutama jika bangunan rumah memiliki jendela ukuran besar. Selain itu, menurut Arwindrasti, aspek kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah sangat perlu diperhatikan ketika membuat taman minimalis. Anda harus tahu,hunian minimalis yang sempit sangat membutuhkan pasokan oksigen. Nah, kebutuhan oksigen bisa diperoleh dari proses fotosintesis tanaman hijau. Karena itu, perbanyak tanaman hijau di taman minimalis. Oksigen bisa juga diperoleh dari unsur air. Karena itu, menghadirkan kolam plus air terjun atau pancuran, merupakan langkah yang tepat.

Di mana sebaiknya taman minimalis berada? Sangat fleksibel. Anda bisa menempatkannya di bagian depan, belakang, pojok, samping, bahkan di dalam rumah. Jika menyukai unsur air, Anda bisa menempatkan taman minimalis bertema taman air di bagian depan rumah.

Jika taman berada di bagian belakang rumah, buatlah desain yang lebih sederhana. Hindari bentuk-bentuk yang menyerupai gunung, karena akan menumbuhkan kesan sempit. Jika ingin menghadirkan rumput, sebaiknya pilih yang berdaun kecil dan halus seperti rumput peking.

Lain halnya untuk taman minimalis yang hadir di dalam rumah. Tanaman yang pas untuk taman di dalam rumah adalah keluarga palem-paleman. Tanaman berdaun hijau dengan sedikit semburat kuning, Dracena fragrans, juga layak Anda pilih.

Sebenarnya, banyak jenis tanaman yang cocok menghuni taman minimalis. ”Yang penting, mudah dipelihara, berwarna hijau, serta harganya murah meriah,”. Beberapa di antaranya, yakni :


  • Caladium linium
  • Calathea majestic yang memiliki daun berwarna hijau segar
  • Yang liyu, yang kerap menghiasi area tepi kolam.
Untuk jenis tanaman berbunga, Anda juga punya banyak pilihan. Sebut saja misalnya, kembang merak, alamanda, terompet, melati, dan kemuning. Tak saja indah, bunga kemuning yang mungil namun wangi bisa sekaligus mengharumkan taman Anda. Bahkan, jika ditanam di dekat carport, bunga ini bisa berfungsi sebagai pembatas atau pagar. Masih ada pilihan lain? Tentu saja. Tanaman sri rejeki, bahkan Anthurium, pas juga untuk taman minimalis Anda.

Tak hanya tanaman hias. Tanaman buah pun bisa Anda tampilkan pada jenis taman yang satu ini. Sebaiknya, pilih pohon bersosok ramping dan tumbuhnya vertikal. Contohnya, pohon ceremai, srikaya, dan delima. Tanaman menjulang seperti glodok tiang atau cemara lilin bisa juga menjadi penghias taman.


Super minimalis
Saat ini, tak sedikit hunian yang berada di lahan super minimalis. Alhasil, lahan yang tersisa untuk taman pun sangat terbatas, sekitar 1X2 meter. dengan harga yang semakin meroket lahan super minimalis pun masih bisa disiasati sehingga taman impian Anda terwujud. Bagaimana caranya? Cobalah menata tanaman dalam beberapa pot. Anthurium, asparagus, Begonia, dan bunga lili bisa mengisi pot-pot itu. Tidak sulit, bukan? Berbekal tips di atas, mudah-mudahan taman Anda tampil maksimal meski berada di lahan minimal.

sumber : kibagus-homedesain.blogspot.com

Menata Taman Mungil

Setiap bangunan rumah pasti mempunyai sejengkal tanah kosong. Lahan yang kecil ini akan sangat menentukan untuk menambah keasrian rumah anda. Tampilan suatu taman jelas tidak tergantung dari ukuran dan luas dari lahan. Bila dikerjakan dengan penuh perhatian dan desain yang matang, sebuah taman mungil bisa memperindah rumah tinggal secara keseluruhan.

 Ada berbagai macam cara agar taman mungil terkesan menggemaskan dan mengagumkan. Memiliki taman mungil dirumah sangat dianjurkan karena selain memperindah wajah rumah juga akan sangat baik bagi kesehatan dan psikologis.

Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menata taman adalah :
Pertama, Jika kita mempunyai lahan yang terbatas (sempit) salah satu rumusnya adalah jangan mempunyai keinginan hendak memindahkan taman orang lain ke taman sendiri. Hal ini dikarenakan orang cenderung ingin memiliki apa yang telah dimiliki tetangga atau orang lain. Karena lahan yang kita miliki terbatas, buatlah taman mungil dengan aneka jenis tanaman yang juga mungil (kerdil) hal ini untuk mencapai proporsi yang seimbang antara taman dengan fasade rumah kita.

Kedua, bagaimana dengan arah sinar matahari, hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi pencahayaan ditaman dengan pemilihan jenis tanaman. Jika taman tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, dapat memilih jenis tanaman yang menyukai keteduhan (tidak terlalu membutuhkan sinar matahari). Arah edar matahari ini sangat penting karena berpengaruh terhadap proses fotosintetis pada tanaman di taman kita.
Ketiga, kondisi tanah dan penyerapan airnya. Untuk menghasilkan taman yang baik, diperlukan kondisi tanah yang subur. Tanah dikategorikan subur jika kadar humusnya tinggi sehingga lebih mudah dalam menyerap air. Untuk kota-kota besar, biasanya kondisi tanahnya kurang subur untuk itu perlu perawatan sebelum menbuat taman. Yaitu dengan mencampur tanah dengan pupuk kandang atau kompos.

Untuk menata taman mungil, ada dua hal penting yaitu penentuan elemen lunak (soft material) dan elemen keras (hard material).
Elemen lunak ini terdiri dari jenis tanaman apa saja yang akan kita tanam. Apakah tanaman perdu, tanaman merambat (kembang telang, alamanda cathartica), tamanan peneduh, tanaman berbunga dan tanaman penutup tanah (seperti krokot, blue eyes, bawang-bawangan maupun rumput). Yang perlu diperhatikan adalah proporsi antara tamanan yang rendah sampai tanaman yanga tinggi, sehingga kelihatan menarik.
Air juga termasuk elemen lunak yang sering kita hadirkan dalam taman. Keterbatasan lahan dapat kita akali dengan membuat kolam kecil dengan air terjun mini di tembok yang sudah disulap dengan bentuk batu-batuan taman tebing. Taman tebing ini selain untuk alasan estetika juga berfungsi untuk menyembunyikan tembok pembatas rumah yang masif dan licin. Selain itu juga sebagai jalan keluar apabila kondisi tanah di rumah kita memang sangat tandus dan kurang subur.

Kehadiran kolam dengan air yang terus mengalir akan menambah suasana sejuk ditaman. Untuk memperlancar sirkulasi air diperlukan pompa air otomatis sehingga sirkulasi air tetap terjaga. Suara gemericik air akan menambah suasana teduh dan tenang. Untuk lebih menonjolkan nuansa alami, ada baiknya dilengkapi dengan tanaman air atau dengan tempayan khusus. Tanaman air seperti lotus, apu-apu atau water poppy akan mampu melunturkan kesan keras yang ditampilkan oleh bebatuan . Untuk menghindari menjadi sarang nyamuk ada baiknya dipelihara juga beberapa ikan yang ditempatkan di kolam.

Sedangkan elemen keras terdiri dari bebatuan, yang sering dipakai sebagai pendukung keindahan taman. Lempengan batu alam ini dengan bentuk komposisi yang tidak beraturan dapat berfungsi sebagai jalan setapak dan akan menambah kesan alami. Taman memang tidak selalu memiliki jalan setapak, namun jalan ini berfungsi sebagai sirkulasi yang memungkinkan kita menjelajahi seluruh taman tanpa menginjak rumput atau tanah. Ada berbagai jenis pemilihan batu alam yang ditawarkan dipasaran, tinggal disesuaikan dengan selera dan kantong kita. Keindahan taman mungil semakin lengkap jika ditambah dengan patung sebagai ornament estetis maupun lampu taman. Selain sebagai penerangan, lampu ini akan membuat taman tampil dramatis di malam hari. Ornamen estetis seperti tempayan juga akan membuat tampilan taman mungil lebih memikat. [Sukawi, ST, MT - Dosen Arsitektur Undip]

Taman Dinding Hadirkan Kesejukan di Halaman Mungil

Ingin menikmati asrinya suasana pegunungan dan gemericik aliran sungai di halaman mungil rumah Anda? Taman dindinglah pilihan yang pas.

Tanah yang tersisa di rumah pas-pasan, tetapi keinginan untuk menikmati hijau dan segarnya alam pegunungan begitu besar. Apa akal? Jangan khawatir! Kini Anda bisa menghadirkan kesejukan alam pegunungan dengan membuat taman dinding di halaman Anda.

Tebing buatan yang menempel di dinding rumah dan ditumbuhi tanaman menghijau di sela-selanya, mungkin bisa mengobati kerinduan Anda akan asri dan sejuknya alam pegunungan. Apalagi Anda dapat melengkapinya dengan air terjun kecil yang mengalir gemericik.
Menyamarkan Dinding

Tebing tiruan yang menjadi komponen utama taman dinding umumnya berdiri tinggi menyisir halaman. Tebing demikian ada juga yang dilengkapi dengan kolam berair jernih dan air terjun buatan. Sekilas semuanya mengesankan pemandangan sebuah tebing di lereng gunung, lengkap dengan kali berkelok-kelok.

Taman dinding ini selain dibuat karena alasan keindahan, juga bisa difungsikan untuk menyembunyikan tembok pembatas rumah. Dengan begitu tembok yang licin masif tidak lagi menebar rasa gerah dan menyilaukan mata saat matahari bersinar terik.

Selain itu, taman dinding juga bisa dibuat untuk menyamarkan lokasi septic tank. Kolam ikan yang melengkapi taman dinding, bisa dibuat di sekitar tutup septic tank. Tetapi tentunya Anda juga harus memperhitungkan kemudahan akses, saat pengurasan. Jangan sampai sang taman menjadi pengganggu saat septic tank yang telah penuh harus dikuras.
Tanah Tak Subur

Tebing pada taman dinding dibuat dari adukan semen pasir yang diperkuat dengan kerangka besi beton. Karena itu taman dinding sebaiknya dibuat di atas lahan sisa yang tidak terlalu subur. Misalnya lahan sisa di depan rumah yang menjadi tandus karena sisa-sisa semen, batu dan onggokan pasir.

Tentunya sayang jika taman dinding dibuat di tanah subur, yang sebenarnya bisa menumbuhkan tanaman dengan baik. Karena taman dinding ini sebenarnya adalah trik, agar tanah yang tandus masih dapat dimanfaatkan untuk menghadirkan keindahan dan keasrian di rumah Anda.
Aliran Air

Seringkali taman dinding dipadukan dengan air terjun mini. Ada tiga bentuk aliran air terjun (limpahan) yang umum dibuat pengrajin taman dinding. Pertama, model jatuhan seperti lembaran kaca. Teknik ini butuh debit air yang sangat besar. Kedua, air yang jatuh di antara dua tebing. Aliran air yang jatuh langsung ke air akan menimbulkan bunyi gemericik. Terakhir, air yang mengalir lalu menyebar seperti sungai di alam terbuka.

Untuk membangun gerak aliran air mancur atau air terjun buatan yang gemercik layaknya aliran kali di tebing pegunungan, perlu bantuan pompa air listrik yang mampu melakukan sirkulasi putaran air kolam. Model-model limpahan air yang tercipta tergantung dari ukuran pompa yang terpasang di dasar atau dekat kolam dan dihubungkan ke atas lewat pipa paralon. Pipa ini biasanya tertanam di dalam tebing buatan.
Media Tanam dan Saluran Pembuangan

Untuk menanam tanaman pada sela-sela tebing buatan, Anda sebaiknya menggunakan media berupa campuran tanah kebun dengan kompos matang tanpa tambahan pupuk buatan, agar tidak mudah menggumpal menjadi berbutir-butir. Anda perlu juga melakukan “peremajaan” media, ketika tanaman Anda mulai terlihat tidak subur. Umumnya peremajaan media ini harus dilakukan 3-6 bulan sekali, tergantung dari kecepatan pertumbuhan tanaman dan besarnya lekukan pada tebing tempat Anda menanam.

Anda juga perlu memperhitungkan aliran air. Biasanya, pembuat taman dinding yang sudah berpengalaman, akan membuatkan saluran tempat mengalirnya air hujan atau siraman, pada lekukan tebing yang akan digunakan sebagai tempat menanam tanaman. Saluran pembuangan ini diperlukan, agar akar tanaman tidak membusuk.
Pilihan Tanaman

Tanaman yang akan ditanam pada taman dinding sebaiknya dipilih dari jenis yang pertumbuhannya lambat dan tidak terlalu tinggi (semak atau perdu). Akan lebih cantik bila Anda memilih jenis tanaman yang bisa membentuk tajuk yang rimbun.

Karena taman dinding umumnya tidak mendapat banyak sinar matahari, Anda sebaiknya juga memilih jenis tanaman yang membutuhkan sedikit sinar matahari. Misalnya dari keluarga suplir, paku-pakuan, philodendron, dan lain-lain.
Kisaran Harga Pengrajin

Rata-rata pengrajin taman dinding tidak memiliki pengetahuan soal lanskap taman. Desain dan perhitungan harga pun dihitung secara manual berdasarkan pengalaman.

Umumnya, pengrajin taman dinding biasa mengerjakan order pembuatan taman dengan cara borongan. Tarifnya ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan pihak pemesan dan jenis serta volume pekerjaan. Untuk taman berukuran mini yang biasa dibangun di dekat teras rumah atau yang menempel di dinding misalnya, tarif borongannya sebesar Rp 500.000 – Rp 600.000. Kalau yang agak besar bisa mencapai Rp 750.000 – Rp 1 juta. Ada juga yang mematok harga Rp 150.000 per meter kubik. Harga itu sudah termasuk tanaman sederhana yang menghiasi air terjun. Mahal tidaknya tarif sangat tergantung pada volume kerja dan kerumitan yang diminta pihak pemesan.

Jenis order yang lazim dipesan, biasanya kolam taman lengkap dengan air mancur atau air terjun yang dibuat menempel pada dinding. Setiap desain biasanya dikerjakan dua orang. Seorang tukang batu dan satu lagi sebagai perancangnya.

Sementara untuk menjalankan air terjun, konsumen harus menyediakan sendiri mesin pompa yang besarnya minimal 130 watt. Harganya berkisar Rp 400.000. Biasanya, konsumen harus merogoh koceknya minimal Rp 5 juta untuk membuat relief berukuran sekitar 20 meter kubik. (cia) sumber:rumah.com